Veni,
Vidi, Vici (Saya datang, saya lihat, saya menang). Ungkapan dari Romawi ini
tepat untuk menggambarkan sosok seorang Robin van Persie.
Di
awal kedatangannya ke Manchester United hanya tiga hari menjelang Liga Premier
musim 2012-13 bergulir, beragam opini muncul. Ada yang menilai Setan Merah
tidak membutuhkannya karena sudah banyak striker di klub tersebut, namun juga
tidak sedikit meyakini ia akan berhasil.
His first number and target for Manchester United
Memang,
keberadaannya membawa tumbal dengan Dimitar Berbatov ‘mengalah’ dan bergabung
ke Fulham, bereuni dengan Martin Jol, manajer yang membuat namanya besar kala
bersama-sama di Tottenham Hotspur.
Dan
van Persie, diiringi sambutan ramai fans United sekaligus lautan sindiran ‘pengkhianat’
dari pendukung The Gunners, memulai debutnya sebagai pemain pengganti melawan
Everton di pekan pertama. Fans Arsenal tersenyum lebar karena sang mantan
pahlawan tidak mampu berbuat banyak dan menjalani debut dengan kekalahan 0-1
atas The Toffees.
Top
skorer musim lalu itu tidak ambil pusing dengan hujatan yang dlayangkan
kepadanya dan memilih berkonsentrasi dengan karier barunya di Old Trafford.
Di
pekan kedua, ia mendapat kesempatan dari Sir Alex Ferguson untuk bermain sejak
menit awal di depan pendukung United langsung, kala timnya menjamu Fulham.
Dan
van Persie sangat pintar mengambil hati pendukung United. Ketika memasuki
stadion kebanggaan Manchester Merah, ia terlihat penuh percaya diri,
seolah-olah mengatakan kepada publik Old Trafford: Hai, lihat! Pahlawan baru
kalian datang.
Hanya
butuh waktu singkat bagi pemain berusia 29 tahun itu mengamati dan beradaptasi
dengan permainan klub barunya. Ia pun langsung mencetak gol pertamanya yang
indah bagi United di kesempatan shoot-on-goal pertama yang diperolehnya. Van Persie
merayakannya dengan sliding ke arah pendukung United dan sorak-sorai para fans
mengindikasikan mereka telah menerima sosok mantan lawan.
His first goal for Manchester United!
Van
Persie mungkin merasa belum sepenuhnya diterima klub baru dan pendukungnya,
terutama karena namanya masih disangkutpautkan dengan Arsenal, terutama karena
kegagalan mantan klubnya membukukan satu gol pun di dua laga awal. Ia perlu
melakukan sesuatu untuk benar-benar dicintai fans. Dan satu-satunya cara
hanyalah mencetak gol.
Dan
bisa saja merupakan berkah tersendiri bagi van Persie ketika Wayne Rooney,
striker utama United selama beberapa musim terakhir, harus absen setidaknya
satu bulan karena luka parah di pahanya setelah diinjak pemain Fulham,
Rodallega.
Sudah
pasti, ketiadaan Rooney membuat van Persie menjadi tumpuan harapan klub
membobol gawang lawan.
Seperti
nyanyian yang dikumandangkan fans Arsenal untuknya musim lalu: He scores when
he wants. Robin van Persie, he scores when he wants (dia mencetak gol ketika ia
menginginkan. Robin van Persie, ia mencetak gol ketika ia menginginkan), van
Persie menerapkan lagu tersebut bersama United.
Beberapa
saat sebelum pertandingan tandang melawan Southampton Minggu (2/9), di laga
lain Arsenal akhirnya memecahkan kemandulan mereka, mencetak dua gol kemenangan
atas Liverpool yang dilesakkan dua pemain baru mereka, Lukas Podolski dan Santi
Cazorla. Kalimat: “who needs van Persie” muncul dari pendukung klub kota London
itu.
Hanya
butuh 90 menit pertandingan dan kubu Arsenal, yang sempat tertawa karena RvP
sempat gagal mengeksekusi penalti, kembali tersentak, dan mungkin diam-diam
merindukan sosoknya di Emirates, ketika mengetahui pemain bernomor punggung 20
itu mencetak hattrick perdana bagi klub barunya, membawa kemenangan 3-2,
setelah sempat tertinggal dari The Saint.
His first hattrick for Manchester United!
Total
sudah empat gol yang dibukukan van Persie, memimpin daftar pencetak gol
terbanyak Barclays Premier League bersama pemain Swansea City, Michu. Setan
Merah semakin mencintainya, sementara Arsenal semakin sulit melupakannya.
Setidaknya itu diakui bos Arsene Wenger selepas pertandingan melawan The Reds
di Anfield.
“Sayangnya dengan kualitas
yang telah kami miliki kami kehilangan Robin, tapi kami tidak bisa berbuat apa-apa terhadap itu." Aku
Wenger kepada Sky Sports.
Bagaimanapun,
Arsenal sudah menjadi masa lalu bagi van Persie, apalagi bergabung dengan United
adalah keputusannya sendiri, demi meraih trofi pertama dalam karirnya dan gelar
liga ke-20 United, seperti yang dinyatakannya di konferensi pers perdana ketika
ia diperkenalkan sebagai rekrutan terbaru klub.
“Saya
memilih nomor punggung 20 karena saya ingin meraih gelar Manchester United yang
ke-20.”
Dan
ketika van Persie menginginkannya, ia bisa mendapatkannya. Van Persie datang,
van Persie lihat, van Persie menang. Veni, Vidi, van Persie.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar