Grew up in a small town
And when the rain would fall down
I'd just stare out my window
Dreamin' of what could be
And if I'd end up happy
I would pray
Trying hard to reach out
But when I tried to speak out
Felt like no one could hear me
Wanted to belong here
But something felt so wrong here
So I pray
I could breakaway
I'd just stare out my window
Dreamin' of what could be
And if I'd end up happy
I would pray
Trying hard to reach out
But when I tried to speak out
Felt like no one could hear me
Wanted to belong here
But something felt so wrong here
So I pray
I could breakaway
Chorus:
I'll spread my wings, and I'll learn how to fly
I'll do what it takes till I touch the sky
And I'll make a wish, take a chance, make a change
And breakaway
Out of the darkness and into the sun
But I won't forget all the ones that I love
I'll take a risk, take a chance, make a change
And breakaway
Want to feel the warm breeze
Sleep under a palm tree
Feel the rush of the ocean
Get on board a fast train
Travel on a jet plane
Faraway
And breakaway
CHORUS
Buildings with a hundred floors
Swinging 'round revolvin' doors
Maybe I don't know where they take me
But gotta keep movin' on, movin' on
Fly away
Breakaway
I'll spread my wings, and I'll
learn how to fly
Though it's not easy to tell you goodbye
I gotta take a risk, take a chance, make a change
And breakaway
Out of the darkness and into the sun
But I won't forget the place I come from
I gotta take a risk, take a chance, make a change
And breakaway
Breakaway
Breakaway
Though it's not easy to tell you goodbye
I gotta take a risk, take a chance, make a change
And breakaway
Out of the darkness and into the sun
But I won't forget the place I come from
I gotta take a risk, take a chance, make a change
And breakaway
Breakaway
Breakaway
Never
give up to reach your happiness.. God never sleep…
Beberapa belas tahun
yang silam, ada seorang gadis kecil, tinggal di Duren Sawit, salah satu daerah
pinggiran di Jakarta. Walaupun masih kecil, dia sudah cukup cerdas untuk
membedakan apa itu bahagia dan apa itu sedih. Bukan sekedar bahagia atau sedih
karena tidak atau dibelikan sesuatu yang diinginkan, tetapi lebih dari itu.
Bahagia ketika dia bisa berjalan-jalan dengan mama papanya, sedih ketika kedua
orangtuanya bertengkar.
Dia tumbuh dengan
menyaksikan kedua orangtuanya berantem hebat, berpisah, bersatu, bertengkar
lagi, berpisah, bersatu, demikian seterusnya... sehingga akhirnya benar-benar
berpisah. Dia dan adiknya kemudian tinggal dengan sang ayah.
Orang-orang di
sekitarnya, termasuk keluarganya sendiri, mengira dia sosok gadis kecil yang
tahan banting, tidak terpengaruh dengan perpisahan orangtuanya. Siapa bilang?
Pikir gadis kecil itu tiap ada yang ‘memujinya’. Dia tidak akan menangis di
depan orang, tapi kalau sendiri? Wah…
Hobinya menyendiri.
Dia memang suka berkumpul dengan teman-teman dan para sepupunya. Tapi kalau
keluarga besar berkumpul, dia lebih memilih menyendiri karena seseorang. Ada
nenek lampir dan suaminya yang merasa paling kaya dan berkuasa, ‘senang’
memojokannya dengan menghina ibunya. Dia tertekan, tapi tidak bisa (atau
berani) berbicara kepada siapapun karena si nenek lampir adalah kakak ayahnya.
Walhasil, gadis kecil ini juga tumbuh dengan ‘racun-hinaan-kepada-ibunya’ dari
si nenek lampir.
Tempat yang paling
sering dikunjunginya untuk menyendiri adalah taman-taman sekitar perumahan.
Tiap sore dia pergi ke taman yang berbeda, hanya untuk melihat para ibu bermain
dengan anak-anaknya. Disana lah dia akan menangis merindukan ibunya.
Suatu kali, saat dia
sudah menjadi remaja, untuk pertama kali tangisnya pecah di depan sang ayah, karena
rasa kangen terhadap ibunya begitu memuncak. Dia mohon kepada ayahnya untuk
bisa bertemu sekali saja dengan ibunya. Walau sudah meraung-raung, ayah tidak
mengizinkannya. Justru yang didapatnya sebuah tamparan yang nyaris membuatnya
pingsan…
Aku
hanya ingin bahagia, Tuhan. Masa tidak boleh?
Dengan tekanan yang
bertubi-tubi, dia nyaris putus asa. Tapi, suatu kali saat dia berhasil diam-diam
menghubungi ibunya, dia dipesankan untuk tetap berdoa dan berharap. Dia pun
berdoa.
Tuhan,
kalau memang orangtuaku, aku dan adikku tidak bisa bersatu kembali, tapi
izinkan aku terbebas dari mereka yang
menyakitiku dan aku bisa bahagia..
Tuhan tidak tidur. Dia
terus berdoa, berharap, tetap mengikuti arus kehidupan yang Tuhan rancangkan
untuknya. Dan akhirnya, ketika kesempatan itu datang, dia tidak
menyia-nyiakannya. Dia sudah mempertimbangkan baik-buruknya, mengambil semua
resiko dengan kembali ke ibunda bersama adiknya, diam-diam meninggalkan Jakarta
menuju Medan.
Tuhan maha baik.
Sekarang dia merasa jauh lebih baik; ayahnya berubah menjadi sosok yang jauh
lebih bertanggung jawab, ibunya masih tetap menjadi sosok yang kuat, adiknya
perlahan-lahan hilang dari trauma. Dia? Wah.. saya cuma bisa bilang betapa dia
berterima kasih kepada Tuhan dengan hidup yang dijalaninya sekarang. Terlalu
banyak yang diberikan Tuhan padanya, bukan hanya terlepas dari cengkraman nenek
lampir dan perkembangan baik keluarganya. Tapi lebih dari itu, dia diberikan
teman-teman yang mempengaruhinya untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan yang
terpenting, menjadi dirinya sendiri.
I'll spread my wings, and I'll
learn how to fly
I'll do what it takes till I touch the sky
I'll do what it takes till I touch the sky
And I'll make a wish, take a
chance, make a change
And breakaway
Out of the darkness and into the sun
But I won't forget all the ones that I love
I'll take a risk, take a chance, make a change
And breakaway
Out of the darkness and into the sun
But I won't forget all the ones that I love
I'll take a risk, take a chance, make a change
And breakaway..
I
am happy now, thank you Lord…
ikut seneng kalo semuanya udah membaik... you are a strong girl tet *peluk
BalasHapusyes, God is never sleep. Apapun doanya, kalau memang baik, pasti dikabulkan. semoga mba skrg happy terus ya :)
BalasHapus