Satu
kata doang buat The Bourne Series: EPIC. Gara-gara Jason Bourne, gue amat
sangat mencintai Matt Damon.
The
Bourne Series terdiri dari 3 film: The Bourne Identity (2002), The Bourne
Supremacy (2004) dan The Bourne Ultimatum (2007). Satu lagi sih sebenernya ada
dan akan tayang tahun ini juga, yaitu The Bourne Legacy. Tapi, berhubung Matt
Damon gak main di seri ke-4 dan filmnya juga belum tayang, gue hitung tiga aja.
Yah
aneh aja, judul ada The Bourne-nya tapi tanpa sosok Jason Bourne.
Langsung
aja, bagi yang belum pernah nonton The Bourne, jangan lompat-lompat nonton
serinya yak! Bingung yang ada malah. Ikuti aja urutannya, karena memang
film-nya kudu fokus banget.
Secara
singkat, mau meringkas dua seri sebelumnya. Jason Bourne, yang mendapat amnesia
setelah dibuang ke laut, mencoba mencari jati dirinya. Sepanjang pencarian
identitas itu, dia kembali dicoba untuk dibunuh oleh persekongkolan gelap di
CIA (dan Treadstone). Bourne – kemudian jadi buronan Eropa - harus berkeliling (dan kabur) ke sejumlah negara
di Eropa untuk menemukan memori-memori yang hilang dari ingatannya.
The
Bourne Ultimatum dibuka dengan adegan terakhir di The Bourne Supremacy, di mana
Bourne sedang dikejar-kejar kepolisian Rusia di Moscow. Singkatnya, Bourne
kembali selamat dari kejaran polisi.
Beberapa
minggu kemudian (lupa pastinya), Bourne pergi ke London naik kereta, baca
berita tentang kematian pacarnya Marie (The Bourne Supremacy). Hilang ingatan
dan orang yang dicintai membuat Bourne tidak lagi hanya ingin mengetahui siapa
dirinya, tapi juga balas dendam ke orang-orang yang membuatnya seperti itu.
Sejauh
ini, Bourne dibantu dua orang, Simon Ross (Paddy Considine), wartawan The
Guardian dan Nicky Parsons, mantan anggota Treadstone, organisasi yang ngajarin
Bourne jadi pembunuh sebelum dia hilang ingatan. Dari Ross-lah Bourne tahu
tentang masa lalunya dan Treadstone, sehingga Bourne bisa menemukan Parsons.
Hal
itu akhirnya diketahui sama pemimpin Treadstone, Noah Vosen, yang kemudian
menyuruh assassin untuk membunuh
Bourne dan Ross agar rahasia Treadstone tidak diketahui. Vosen kemudian
menyuruh orang lagi untuk membunuh Parsons, yang ketahuan nge-hack akses di
Treadstone.
Sejauh
ini, kejar-kejaran terjadi lagi, yan pasti bikin jantung degdegan. Dan, masih,
Bourne masih selamat. Bourne lanjutin perjalanannya, dengan kembali ke New
York.
Sesampainya
di New York, Bourne menghubungi salah satu anggota CIA yang memang bertugas
untuk nangkep Bourne, Pamela Landy (Joan Allen). Bourne berada di atap gedung
seberang CIA, dan lagi bidik senapan laras panjang tepat ke arah Landy. Tapi
dia bukan mau bunuh Landy, melainkan terimakasih karena si Landy udah ngirimin
tape recorded yang berisi sedikit rahasia tentang Treadstone (The Bourne
Supremacy). Dia juga nyuruh Landy istirahat karena mukanya kelihatan capek,
habis itu telepon langsung dimattin. Landy sadar kalau Bourne ada di New York
dan berada di atap gedung itu.
Jason Bourne dan Nicky Parsons, ternyata pernah terlibat romance sebelum Bourne amnesia
Vosen
nerima pesan dari Landy kalo Bourne pengen ketemu dengan si Vosen. Isi smsnya
adalah tempat dan waktu pertemuan. Vosen terjebak, karena Bourne berhasil masuk
ke kantor Vosen dan nyuri dokumen tentang program rahasia Treadstone (namanya
Blackbriar). Vosen sadar, dan kembali, adegan kejar-kejaran.
Singkat
lagi, Bourne akhirnya tahu masa lalunya, bahwa dia mantan pembunuh dan telah
dicuci otaknya. File yang dia curi dari kantor Vosen langsung dikasih ke Landy.
Di situ Landy ngaku alasan dia nolong Bourne karena memang dia tidak terlibat
dengan program Treadstone.
Menjelang
akhir cerita, Bourne berhadapan dengan salah satu anak buah Vosen, Paz. Tapi
Paz membiarkan Bourne pergi, yang tanpa diketahui ada Vosen lagi megang
senjata. Vosen nembak Bourne tepat saat Bourne lompat ke East River.
Film
ini diakhiri dengan Parsons yang nonton berita tentang Bourne yang diberitakan tewas
tenggelam di East River. Parsons tersenyum karena tahu Bourne masih hidup dan
kembali kabur dari kejaran CIA.
Untuk
penggemar film action, pasti sangat dipuaskan dengan aksi-aksi kejar-kejaran
antara CIA – Bourne – Treadstone. Efeknya keren abis, dan terlalu banyak mobil
mewah yang menjadi ‘korban’. Alur The Bourne Ultimatum bisa dibilang lebih
cepat dari dua seri sebelumnya, yang pasti bisa bikin penonton lupa napas karena
suguhan aksi-aksi menegangkan dan juga terlalu sibuk mikir mengaitkan benang
merah dari satu kejadian ke kejadian yang lain.
Untuk
para cewek, jelas lupa napas tiap Matt Damon muncul. Jantan banget euy… *ngelap
ences*
Dari
tiga seri, The Bourne Ultimatum-lah yang dianggap tersukses, bahkan rating-nya
mencapa 9 koma dari 10. Bukan cuma itu, film ini juga meraih 3 piala Oscar karena
kehebatan kru di balik layar, yaitu Best Film Editing, Best Sound Mixing, dan
Best Sound Editing.
Overall,
yang belum nonton, segeralah! Dijamin gak nyesel.