Tulisan ini saya dedikasikan sepenuhnya untuk Indomanutd Medan. Tiga tahun penuh makna, penuh pembelajaran
Tepat
hari ini, Indomanutd Medan menambah usianya yang ke-4. Iya, di tanggal 26 April
2008 yang lalu, Indomanutd Medan resmi menjadi kota ke-4 regional Indomanutd.
Bahasa yang bikin teduhnya, resmi menjadi bagian dari keluarga besar
Indomanutd.
Sebenernya,
jauh dari tanggal ini, Indomanutd Medan sudah ada, yaitu jauh sebelum
reborn-nya Indomanutd. Namun, karena sempat vakum, Indomanutd Medan jadi tidak
terdengar kabarnya. Dari sejak awal berdiri (kembali) sampai detik saya menulis
ini, saya belum menemukan founder
Indomanutd Medan sebelumnya.
Mari,
saya kisahkan dibalik tanggal 26 April 2008.
Tanggal
tersebut merupakan tanggal nonton bareng pertama kali Indomanutd Medan,
tepatnya melawan Chelsea. Nonbarnya pun tidak sengaja. Berawal tiga hari
sebelumnya, saya diinfokan oleh moderator forum Indomanutd, mas @anggot, bahwa
salah satu stasiun radio Medan menghubunginya karena membutuhkan fans United
untuk on air bersama perwakilan dari
komunitas Chelsea, CISC Medan. Karena Medan saat itu hanya saya dan Eric,
jadilah kami berdua yang menjadi perwakilan Indomanutd.
Dari
info Mas Anggot juga, bahwa CISC Medan mengundang Indomanutd regional Medan
untuk nonton bareng big match
tersebut. Waduh, saya bingung. Lah massa-nya belum ada, bagaimana bisa? Maka
sehari sebelumnya, saya berinisiatif untuk membuat selebaran sederhana demi
mengundang fans MU. Sehari sebelum laga, saya sebarkan selebaran itu. Mengapa
sederhana? Karena saya sama sekali tidak bisa desain! Masa bodoh, yang penting
bisa banyak bawa massa ke nonbarnya.
Keesokan
harinya, di Sabtu siang, saya dan Eric pun berkesempatan on air. Sekitar satu
jam, kami langsung berpisah supaya bisa menyiapkan diri untuk nonbar di malam
hari.
Indomanutd Medan saat ini
Saya
tiba di lokasi nonbar, Ball’s Coffee (yang kemudian menjadi homebase pertama),
sekitar jam 6 sore. Sementara kick off-nya jam 18.40 WIB. Saya sedikit panik, karena
venue sudah penuh dengan massa
Chelsea. Saya pun bingung, kok gak ada tempat buat Indomanutd (MU), seperti
yang sudah dijanjikan oleh CISC. Dan di luar Ball’s Coffee, banyak fans MU
hanya bisa berdiri, tidak kebagian tempat. Saya masih kebingungan, sementara
Eric belum muncul juga dan pihak CISC yang saya temui di stasiun radio juga
tidak terlihat batang hidungnya.
Akhirnya
saya memberanikan diri ngomong sama pihak Ball’s Coffee untuk menyediakan
tempat. Setelah mereka koordinasikan dengan pihak CISC, akhirnya mereka
sediakan 5 kursi buat Indomanutd.
Ketika
pertandingan dimulai, jujur saya tidak konsen ke pertandingan. Mata saya malah
nyalang ke penjuru Ball’s Coffee, mencari orang-orang yang datang nonbar
memakai jersey MU. Hanya sedikit sekali, karena banyak fans MU memilih untuk
nonton di tempat lain karena tidak dapat tempat. Mata saya menangkap beberapa
orang dan saya bertekad ngajak kenalan saat istirahat babak pertama.
Orang
pertama yang saya ajak kenalan, Bang Rudy @roody_rooney. Dia langsung excited dan menerima ajakan saya untuk
membentuk Indomanutd Medan. Katanya, sudah lama dia mencari fanbase MU di
Medan. Dan sampai saat ini, Bang Rudy masih tetap setia dan semangat
mengibarkan bendera Indomanutd di kota Medan. Thanks, Bang! :)
Malam
itu, MU harus takluk oleh Chelsea 1-2. Tapi saya malah senang luar biasa,
karena saya bisa menemukan orang-orang yang semangat membentuk Indomanutd
Medan. Total 3 orang yang berhasil saya ajak. Not bad untuk sosok yang (dulu)
pemalu seperti saya.
Mulai
dari hari bersejarah itu, Indomanutd Medan semakin berkembang. Perjalanannya? Wah
berliku, penuh batu deh. Karena bukan hanya orang-orang yang semangat penuh,
namun juga yang semangatnya setengah saya temui. Selain itu, perbedaan visi dan
misi serta komitmen pernah menjadi sandungan. Malah di tahun 2010, Indomanutd
Medan sempat sepi banget karena para pengurusnya semua sibuk dengan urusan
masing-masing, atau Bang Rudy yang harus istirahat total karena sakit yang
cukup serius.
Problem
lain yang datang, kami kehilangan homebase, seiring tutupnya Ball’s Coffee.
Lokasi nonbar yang tentative dan
sering berlokasi tidak strategis membuat nonbar semakin sepi. Wah, hopeless banget saya.
Untungnya,
di tengah vakumnya Bang Rudy, saya masih punya Bang Dika, yang di sela-sela
kesibukan mau menyempatkan diri untuk mencari venue. Bang Dika juga
memanfaatkan koneksinya untuk promosikan Indomanutd ke media, seperti yang
awal-awal saya lakukan.
Dulu trio maut. hihihi...
Tuhan
baik. Kami dikirimkan ‘bala bantuan’ dari sosok asier @deghost23_asier. Doi
sebenernya member Indomanutd Semarang. Tapi karena dia mengambil kuliah
kedokterannya di Medan, walhasil saya langsung minta bantuannya. Kebaikan Tuhan
datang lagi, saat saya berhasil nego dengan sebuah resto yang baru buka di
kawasan strategis Setiabudi. Mereka bersedia menyediakan fasilitas nonbar,
sementara kami bantu promosi terselubung di media lewat event-event nonbar.
Indomanutd Medan mendapat ‘rumah’ kembali. Indomanutd Medan kembali ramai.
Juni
2011, saya memutuskan pindah ke Jakarta, dua bulan setelah saya menyandang
gelar sarjana. Indomanutd Medan memang destiny
saya. Bahkan tanggal wisuda saya saja juga barengan dengan ultah Indomanutd
Medan. Keren kan? Hihihi…
Meski
saya tidak menjadi pengurus lagi, tapi selamanya Indomanutd Medan tetap di
hati. Lewat para anggotanya, pribadi dan pengalaman saya banyak dibentuk. Dari
sosok yang tidak percaya diri, menjadi sosok kelewat pede. Hahahaha…
Saya
menemukan keluarga bersama mereka. Saya menemukan semangat untuk menjadi lebih
baik bersama mereka. Saya menemukan arti precious bersama mereka.
Bukan
saya saja yang mengalami perubahan, tapi juga para anggotanya. Misalnya, istri
Bang Rudy, kak Rosy @rosyhtgalung. Sebelum mengenal Indomanutd Medan, doi sama
sekali gak ngefans MU. Ehh.. karena sering nonbar bareng suami, malah jatuh
cinta. Sampai detik ini tetap setia sebagai bendahara. Hihihi…
Melihat
perkembangan sekarang, saya senang banget. Salut buat semua pengurusnya yang
semakin semangat. Dan saya percaya, dengan ketuanya sekarang, si tison @yudha_tison,
Indomanutd Medan akan terus berkembang. Dan seterusnya, bukan cuma tahun
keempat, tapi akan terus ada tahun kelima, keenam, kesepuluh, keduapuluh….
bravo indomanutd medan...semoga semakin besar dan berkembang....happy birthday ya
BalasHapus