Salam
hari Jumat! Salam hari #ngeblogramerame ! :D Gak menyangka udah postingan yang
ke-6 yang berarti sudah 6 minggu project ini berjalan. Udah bisa dijadiin buku
gak nih, temans? Hihihi…
Temanya
tentang first job, atau bahasa
kerennya pekerjaan pertama. Segala hal yang berhubungan dengan ‘pertama’ pasti memorable. Misalnya, cinta pertama,
malam pertama, pacar pertama, ciuman pertama….
Aiiihhh…
fokuuuussss…. =))))
Banyak
orang, apalagi yang berstatus fresh graduate, menganggap pekerjaan pertama
adalah mencari pengalaman. Yang penting kerja dulu. Hanya segelintir orang
yang langsung bekerja sesuai impiannya di first
job mereka. Ahh.. beruntungnya. Beruntung karena masih banyak orang-orang
disana yang bekerja tidak sesuai dengan impian. Atau tipe lain, mereka masih
mencari desire mereka meski sudah
bekerja berkali-kali.
Saya
masuk ke kategori pertama. Pekerjaan pertama saya bukan impian saya dan memang
sengaja untuk sekedar mencari pengalaman. Posisi pertama saya sebagai marketing
di sebuah perusahaan media iklan lowongan kerja internet yang cukup ternama.
Buat yang belum tau kantor lama saya, tebak-tebak aja ya? Ada berapa perusahaan
yang jenis ini sih di Indonesia? Hihihi…
Awalnya
saya melamar itu dapat info dari teman Indomanutd, si Buzz Fidel
@fideliskrisna, yang saat itu juga berstatus karyawan perusahaan tersebut.
Memang katanya butuh banyak banget menginga expansi yang sedang dilakukan. Saya
yang sebulan lebih berstatus pengangguran dan masih keukeuh ngejar impian
sebagai jurnalis olahraga, saat itu sedang hopeless
untuk ngejar impian saya. Akhirnya, saya melamar. Yah hitung-hitung sebagai
batu loncatan. Dan mana tahu malah dapat pekerjaan sebagai jurnalis malah lebih
mudah. Kan kantornya tentang lowongan kerja. Ya bisa donk ngajuin diri dulu ke
si client? Hihihi..
Just kidding…
Proses
penerimaannya sangat cepat. Intinya sekitar dua minggu kemudian saya diterima. Tanggal
11 juli 2011, resmilah saya menjadi karyawati.
Pekerjaannya
sebenernya gampang. Di kantor, posisi saya sebagai New Sales Executive (NSE).
Jadi sebagai marketing, saya mencari client
baru, yaitu perusahaan-perusahaan yang sama sekali belum pernah pasang iklan
lowongan kerja di perusahaan kami. Data perusahaan tersebut sudah ada, jadi
para NSE cukup menelepon saja! Ya, sesekali jika ada client yang minta dipresentasikan, saya akan datang ke kantor
mereka. Mudah kan? Yang namanya marketing, yang penting keahlian berbicaranya
alias keahlian menggombal. Hihihi…
Tapi
ternyata, susah juga. Alasan pertama, karena data-data perusahaan yang harus
dihubngi itu ternyata kebanyakan perusahaan yang udah sering dihubungi oleh
marketing-marketing lain. Walhasil, banyak yang hiding alias menghindar. Tidak jarang juga saya langsung ditolak
mentah-mentah atau bahkan diomelin karena client merasa terganggu dihubungin
terus. Berhubung saya orangnya sensitive,
langsung sedih kalau diomelin orang, jadi sempet beberapa kali pengen resign aja :D. alasan kedua, jelas
target perusahaan. Namanya juga marketing, pasti punya target yang dibebankan.
Targetnya ada dua, pertama kuantiti client alias total jumlah client. Yang
kedua, value, yang berarti total rupiahnya. Semua target itu dihitung perbulan.
Di
awal-awal saya kerja, target yang saya capai masih kecil, belum nyampe setengah
dari yang dibebankan perusahaan. Gimana mau achieve,
skill ngegombal aja saya belum fasih walau product knowledge sudah di luar
kepala. Saya bener-bener takut nelponin, takut diomelin. Padahal target
menelepon juga ada, 50 client perhari! Walau gitu, saya gak pernah capai 50. Hehehe..Saya
selalu cek history call di sistem. Kalau
belum pernah dihubungi, saya telponin deh :D
Karena
tidak ada perkembangan berarti dalam mencapai target, saya gunain skill lain yang memang saya sadari saya
punya, yaitu menulis. Pertama, saya mencari email-email perusahaan di koran atau
competitor. Lalu, mulailah saya
menulis proposal, memberitaukan tentang product
perusahaan ke mereka dengan bahasa saya, tidak formal namun juga tidak memakai
bahasa gaul. Proposal tersebut kemudian saya kirimkan ke ratusan email yang
berbeda tiap harinya.
Cara
saya berhasil. Jumlah client dan value saya meningkat. Pencapaian saya
perbulannya bisa lebih dari 70 persen, malah pernah nyaris 100 persen. Memang,
jumlah call saya jadi berkurang, tapi bos saya malah bilang masa bodoh. Yang penting
penjualan tinggi. Hahahaha…
Temen-temen
saya yang lain bukan tidak mengirimkan email, tapi malah gak ‘nyangkut’ sama si
penerima email. Setelah dievaluasi, bos saya menilai kata-kata di proposal saya
lebih menarik daripada temen-temen. Akhirnya, temen-temen satu tim ikutan gaya
bahasa saya atau saya disuruh mengecek gaya bahasa proposal mereka. Bagi-bagi
ilmu.
Saya
tidak menyesal pernah bekerja disana, karena saya banyak menemukan orang-orang
baru lagi, belajar karakter-karakter dari client
saya. Bagaimana menghadapi orang yang dominan, tegas, pendiam, monoton,
cerewet, dan sebagainya. Wah, menyenangkan banget. Lumayan menambah imajinasi
saya di karakter-karakter novel yang saya garap.
Saya
juga nambah temen. Banyak client saya yang masih bbman sampai sekarang. Tidak sering
juga heboh ngajak saya jalan, karaokean, ketemuan deh, padahal saya tau mereka
orang sibuk. Posisi mereka di kantor kan HRD dan banyak juga owner-nya langsung. Tapi, tetep aja
heboh ngajak ketemuan :D
Hal
seru lainnya, ditawarin kerja! Sangat sering saya ditawarin kerjaan sama
mereka. Malah ada yang ngotot jadiin saya asistennya, yang berarti saya harus
kerja dan tinggal di Singapore karena kantor pusatnya disana. Bukannya gak mau,
tapi biaya hidup disana kan mahal. Hehehe…
Sekarang
saya sudah resign, dengan beberapa
alasan pastinya. Sedih sih, karena saya meninggalkan temen-temen. Banyak client yang juga sedih saya resign
karena udah nyaman dengan saya. Eh, ujung-ujungnya ditawarin kerja :D
Tapi,
saya tidak menyesal. Karena pekerjaan baru saya sekarang adalah impian saya, and my
desire. Thank God… J
Idenya kreatif,btw tapi gmn ya bhs nga terlalu resmi tpi bukan bhs gaul jg?:p
BalasHapus