Jumat, 27 April 2012

My First Job


Salam hari Jumat! Salam hari #ngeblogramerame ! :D Gak menyangka udah postingan yang ke-6 yang berarti sudah 6 minggu project ini berjalan. Udah bisa dijadiin buku gak nih, temans? Hihihi…
Temanya tentang first job, atau bahasa kerennya pekerjaan pertama. Segala hal yang berhubungan dengan ‘pertama’ pasti memorable. Misalnya, cinta pertama, malam pertama, pacar pertama, ciuman pertama….
Aiiihhh… fokuuuussss…. =))))
Banyak orang, apalagi yang berstatus fresh graduate, menganggap pekerjaan pertama adalah mencari pengalaman. Yang penting kerja dulu. Hanya segelintir orang yang langsung bekerja sesuai impiannya di first job mereka. Ahh.. beruntungnya. Beruntung karena masih banyak orang-orang disana yang bekerja tidak sesuai dengan impian. Atau tipe lain, mereka masih mencari desire mereka meski sudah bekerja berkali-kali.
Saya masuk ke kategori pertama. Pekerjaan pertama saya bukan impian saya dan memang sengaja untuk sekedar mencari pengalaman. Posisi pertama saya sebagai marketing di sebuah perusahaan media iklan lowongan kerja internet yang cukup ternama. Buat yang belum tau kantor lama saya, tebak-tebak aja ya? Ada berapa perusahaan yang jenis ini sih di Indonesia? Hihihi…
Awalnya saya melamar itu dapat info dari teman Indomanutd, si Buzz Fidel @fideliskrisna, yang saat itu juga berstatus karyawan perusahaan tersebut. Memang katanya butuh banyak banget menginga expansi yang sedang dilakukan. Saya yang sebulan lebih berstatus pengangguran dan masih keukeuh ngejar impian sebagai jurnalis olahraga, saat itu sedang hopeless untuk ngejar impian saya. Akhirnya, saya melamar. Yah hitung-hitung sebagai batu loncatan. Dan mana tahu malah dapat pekerjaan sebagai jurnalis malah lebih mudah. Kan kantornya tentang lowongan kerja. Ya bisa donk ngajuin diri dulu ke si client? Hihihi..
Just kidding…
Proses penerimaannya sangat cepat. Intinya sekitar dua minggu kemudian saya diterima. Tanggal 11 juli 2011, resmilah saya menjadi karyawati.
Pekerjaannya sebenernya gampang. Di kantor, posisi saya sebagai New Sales Executive (NSE). Jadi sebagai marketing, saya mencari client baru, yaitu perusahaan-perusahaan yang sama sekali belum pernah pasang iklan lowongan kerja di perusahaan kami. Data perusahaan tersebut sudah ada, jadi para NSE cukup menelepon saja! Ya, sesekali jika ada client yang minta dipresentasikan, saya akan datang ke kantor mereka. Mudah kan? Yang namanya marketing, yang penting keahlian berbicaranya alias keahlian menggombal. Hihihi…
Tapi ternyata, susah juga. Alasan pertama, karena data-data perusahaan yang harus dihubngi itu ternyata kebanyakan perusahaan yang udah sering dihubungi oleh marketing-marketing lain. Walhasil, banyak yang hiding alias menghindar. Tidak jarang juga saya langsung ditolak mentah-mentah atau bahkan diomelin karena client merasa terganggu dihubungin terus. Berhubung saya orangnya sensitive, langsung sedih kalau diomelin orang, jadi sempet beberapa kali pengen resign aja :D. alasan kedua, jelas target perusahaan. Namanya juga marketing, pasti punya target yang dibebankan. Targetnya ada dua, pertama kuantiti client alias total jumlah client. Yang kedua, value, yang berarti total rupiahnya. Semua target itu dihitung perbulan.
Di awal-awal saya kerja, target yang saya capai masih kecil, belum nyampe setengah dari yang dibebankan perusahaan. Gimana mau achieve, skill ngegombal aja saya belum fasih walau product knowledge sudah di luar kepala. Saya bener-bener takut nelponin, takut diomelin. Padahal target menelepon juga ada, 50 client perhari! Walau gitu, saya gak pernah capai 50. Hehehe..Saya selalu cek history call di sistem. Kalau belum pernah dihubungi, saya telponin deh :D
Karena tidak ada perkembangan berarti dalam mencapai target, saya gunain skill lain yang memang saya sadari saya punya, yaitu menulis. Pertama, saya mencari email-email perusahaan di koran atau competitor. Lalu, mulailah saya menulis proposal, memberitaukan tentang product perusahaan ke mereka dengan bahasa saya, tidak formal namun juga tidak memakai bahasa gaul. Proposal tersebut kemudian saya kirimkan ke ratusan email yang berbeda tiap harinya.
Cara saya berhasil. Jumlah client dan value saya meningkat. Pencapaian saya perbulannya bisa lebih dari 70 persen, malah pernah nyaris 100 persen. Memang, jumlah call saya jadi berkurang, tapi bos saya malah bilang masa bodoh. Yang penting penjualan tinggi. Hahahaha…
Temen-temen saya yang lain bukan tidak mengirimkan email, tapi malah gak ‘nyangkut’ sama si penerima email. Setelah dievaluasi, bos saya menilai kata-kata di proposal saya lebih menarik daripada temen-temen. Akhirnya, temen-temen satu tim ikutan gaya bahasa saya atau saya disuruh mengecek gaya bahasa proposal mereka. Bagi-bagi ilmu.
Saya tidak menyesal pernah bekerja disana, karena saya banyak menemukan orang-orang baru lagi, belajar karakter-karakter dari client saya. Bagaimana menghadapi orang yang dominan, tegas, pendiam, monoton, cerewet, dan sebagainya. Wah, menyenangkan banget. Lumayan menambah imajinasi saya di karakter-karakter novel yang saya garap.
Saya juga nambah temen. Banyak client saya yang masih bbman sampai sekarang. Tidak sering juga heboh ngajak saya jalan, karaokean, ketemuan deh, padahal saya tau mereka orang sibuk. Posisi mereka di kantor kan HRD dan banyak juga owner-nya langsung. Tapi, tetep aja heboh ngajak ketemuan :D
Hal seru lainnya, ditawarin kerja! Sangat sering saya ditawarin kerjaan sama mereka. Malah ada yang ngotot jadiin saya asistennya, yang berarti saya harus kerja dan tinggal di Singapore karena kantor pusatnya disana. Bukannya gak mau, tapi biaya hidup disana kan mahal. Hehehe…
Sekarang saya sudah resign, dengan beberapa alasan pastinya. Sedih sih, karena saya meninggalkan temen-temen. Banyak client yang juga sedih saya resign karena udah nyaman dengan saya. Eh, ujung-ujungnya ditawarin kerja :D
Tapi, saya tidak menyesal. Karena pekerjaan baru saya sekarang adalah impian saya, and my desire. Thank God… J


1 komentar:

  1. Idenya kreatif,btw tapi gmn ya bhs nga terlalu resmi tpi bukan bhs gaul jg?:p

    BalasHapus