Jumat, 18 Mei 2012

I Am Blessed


Gue bingung mau ngambil judul apa di #ngeblogramerame #9 ini, karena kali ini kami akan menjabarkan 10 hal yang kami syukuri ada di kehidupan kami.
Akhirnya gue putusin ambil judul ‘I am blessed’, explaining I feel blessed to have those 10 things in my life.
Berikut 10 hal yang membuat saya merasa diberkati dan bersyukur.
  1. Jesus Christ, my dear God and Savior. Sama sekali tidak menyinggung SARA disini, tapi gue ingin menunjukkan betapa gue bersyukur menjadi orang yang beragama dimana banyak orang memilih untuk tidak mempercayai apapun. Memegang teguh keyakinan gue terhadap agama gue dan percaya selalu kepada-Nya membuat gue memiliki kekuatan untuk menghadapi segala persoalan. Because I know, when the troubles come and hit me down, He is the only one who never let me to face them alone. Thank you, God.
    2.      Mom. Gue beruntung memiliki sosok seorang Mama yang tahan banting. Perceraian, bangkrut, penghinaan semua udah Mama hadapi, tapi tidak sekalipun gue lihat Mama nangis. Mama berani mengambil keputusan terbesar dalam hidupnya demi anak-anaknya. Lucunya, ketika segalanya sudah menjadi baik, Mama malah doyan nangis, terutama kalo lagi kangen ama gue. Hihihi. Gue gak bakal bisa jadi sarjana kalo gak gara-gara tekad nyokap jungkir balik biayain anaknya. Thank you, Mom.
    3.      Lil sister. Fifian Oktaviani Simanjuntak, my beloved sister. Gue dan adek berbeda umur 5 tahun. Masih inget banget di kepala gue gimana cemburunya gue pas dia lahir ke dunia. Semua perhatian keluarga besar gue, termasuk ortu, lari ke dia, padahal gue udah terbiasa dimanja banget. Alhasil, dulu sempet gue suka bikin adek gue yang masih bayi, nangis. Tujuannya, biar Mama repot diemin adek. Hehehe.. Namun, ketika perasaan saling memiliki itu datang, terutama ketika perpisahan ortu gue, gue merasa bersyukur memiliki dia. Dia membuat gue tidak kesepian. Dia menjadi alasan gue untuk tidak menyerah dalam hidup, menjadi pribadi yang bisa menjadi panutan buat adek gue. That’s why, adek gue lebih deket sama gue dibanding ama ortu.
     
    4.     Dad & stepmom. Hubungan gue dengan bokap memang kurang ideal. Tapi, bagaimanapun, peran bokap besar dalam hidup gue. Kalo bukan karena beliau, gue ga bakal doyan sepakbola. Bokap yang dari kecil selalu ngajak gue nonton bola. Awalnya, mama nentang banget gue suka bola, tapi bokap dukung hobi gue habis-habisan, sehingga akhirnya mama ngalah. Hihihi… bokap lah orang yang sejak awal menyadari potensi gue dalam menulis dan selalu mendukung gue untuk terus menulis dan menjadi jurnalis, mengingat dia mantan wartawan salah satu tabloid olahraga terkenal di Indonesia. Mama selalu bilang, bokap adalah sosok ayah yang baik, namun buruk sebagai suami. Hwahahaha… well, it’s true. Sebelum bokap ketemu stepmom pastinya. Bokap banyak mengalami perubahan setelah nikah lagi. Stepmom berhasil merubah temperamen bokap, tunduk banget dah bokap, heran gue. Hihihi… sampai sekarang, hubungan gue dan stepmom baik-baik aja. Dia rajin nanya kabar gue. Orangnya sabar banget. Gue bersyukur dia bisa hadir dalam kehidupan bokap dan menerima bokap apa adanya. 
     5.    Indomanutd. Gak bakalan bosen gue merasa bersyukur telah mengenal keluarga besar Indomanutd. Banyak hal yang tanpa sadar mereka berikan kepada gue. Banyak banget, sampai bingung mau nulis apaan. Intinya, bagi yang mengenal sosok gue sekarang, ya itu semua salah satu faktornya karena Indomanutd. Dan besok, kami akan national gathering di Semarang!! Gak sabaaaar…. (ngetiknya udah kelewat heboh nih. Hihihi..)
    6.   Cousins. Gue deket dengan para sepupu gue, ada juga yang kaga sih. Well, let’s mention them. Kak Corry, Kak Dewi, Irma, dan Friska. Setiap orang punya permasalahannya sendiri-sendiri, begitu juga dengan kami. Namun, kami saling mendukung satu sama lain. Kalau gak ada mereka, mungkin gue bakalan semakin males ngumpul di acara keluarga besar. Hihihi…
     
    7.      Friendship. Gue selalu bilang, people come and go. Tapi gue merasa beruntung di era manapun, gue gak pernah kekurangan teman. Meski banyak yang bikin gue kecewa, namun ada aja teman-teman baru yang muncul dan lebih baik dari sebelumnya. 
      8.      Wild and unlimited imagination. Salah satu karya Tuhan yang baik banget diberikan kepada gue, yaitu talent dalam menulis. Kala gue menulis, imajinasi heboh menari di pikiran gue, even sometimes I can’t control it! Misal, lagi tidur-tiduran, kerja, nonton dan lain-lain, ada aja ide yang muncul dari imajinasi tersebut. Hanya sayang, belum tertampung aja, karena terkadang malesnya ini loh! Masih ngerjain satu persatu dulu. Hehehe…  
    9.     L. Sopo tuh ‘L’? Dia yang pernah (atau mungkin masih, Essy? :D) ada di hati gue. Itu bukan sebuah inisial namanya. Atau ‘L’ itu maksudnya ‘love’? bisa.. bisa. Tapi bukan itu alasannya. Let me explain, ada yang pernah nonton Deathnote? Atau baca manga-nya? Bagi yang belum tau, ‘L’ atau Light Yagami adalah tokoh utama dari cerita detektif tersebut. Kalau diceritain, bisa panjang nih. Googling aja yak? :D. Kenapa gue namain dia ‘L’? Karena secara fisik, dia mirip ‘L’, gak pake bungkuk tapi :D. Selain fisik, kecerdasan dan kemisteriusan ‘L’ juga mirip dia. Bisa dikatakan, dia adalah cinta pertama gue, karena gue gak pernah merasa sebegitu kehilangan dan susah ngelupain seseorang yang gue suka sebelumnya. Gue merasa beruntung pernah mencintai (dan mungkin dicintai) oleh L. Selain karena beberapa hal pribadi yang pernah dia berikan ke gue, dialah orang pertama yang menyadarkan gue kalo gue bisa mencintai seseorang. Di saat gue merasa tidak bisa jatuh cinta, dia datang. Di saat gue merasa begitu trauma sehingga yakin pintu hati ini tidak akan pernah dimasuki seseorang, ehh dia nyelonong masuk aja tanpa gue sadari. Meski sekarang dia sudah memiliki orang lain dan meninggalkan gue yang masih mengumpulkan serpihan hati yang berserak (halah :D), namun gue sangat bersyukur dia pernah ada dalam hidup gue. Thank you, L. 
     10.  Life. Orang yang tidak pernah berpikir atau sempat menyerah dalam hidup, mungkin tidak akan merasakan betapa berharganya kehidupan yang dia punya. I do. Gue bersyukur tidak jadi menyerah dan melanjutkan hidup. Karena justru berkat dan rasa syukur kesembilan hal yang sudah gue sebutkan itu dapat gue rasakan setelah gue menikmati hidup.

2 komentar:

  1. suka ceritanyaaa..dan kita sama di poin dari keluarga yg broken home tetapi punya ibu yang sangat hebat say:p

    BalasHapus
    Balasan
    1. selalu ada setitik terang di tengah kegelapan, oase di padang gurun :D

      Hapus