Selamat
datang di petualangan cinta Terra lainnya…
Gadis
tomboy tersebut akhirnya benar-benar terjerumus ke lumpur bernama cinta, tepatnya
beberapa bulan sejak egonya dilukakan Harris.
Terra
gak pernah memilih, bahkan sedikitpun tidak pernah terbersit di pikirannya ketika
hatinya memilih pria tersebut.
Terra
menyebutnya ‘L’, bukan berarti inisial si cowo, tapi karena sosok si pria yang
misterius dan cerdas, mengingatkannya pada tokoh L di Death Note.
L
sudah lama dikenalnya, lama sekali. Awalnya Terra hanya sekedar mengenal dia,
sebagaimana pria tersebut mengenalnya. Komunikasi? Biasa aja, jarang malah. Karena
mereka tinggal berjauhan. Terra tinggal di Medan, sementara L? Hmmm… kasih tau
gak yah? J
Yang
jelas L tinggal jauh, masih di lingkungan Indonesia pastinya.
Suatu
hari, mereka berkesempatan ketemu, menghabiskan waktu bersama-sama. Ketika
pertemuan pertama itu berakhir dan mereka kembali berjauhan, perasaan itu belum
ada karena Terra tengah menghadapi ego yang terluka karena Harris.
Suatu
malam yang begitu larut dimana Terra sedang berkumpul di fast food bersama
teman-temannya, Terra mengecek komen di status Facebook yang beberapa menit
sebelumnya dibuatnya. Terra terkejut. Untuk pertama kalinya sejak mereka ‘berteman’
di FB, L memberikan komen di statusnya.
Tumben,
pikir Terra.
Mulai
dari malam itu, mereka mulai sering saling komen di status. Tanpa Terra sadari,
dirinya semakin sering tersenyum jika melihat komen-komen status.
Suatu
malam yang larut lagi, Terra sedang online. Dia lihat YM-nya, L juga sedang
online. Mereka sama sekali belum pernah chatting
saat itu. Terra sampai bingung, buat apa cowo tersebut add YM dia jika tidak
pernah ngajak dirinya ngobrol.
Akhirnya,
malam itu, Terra nekad ngajak L chatting.
Terra semakin menikmati hubungan tersebut seiring dengan semakin intens nya
mereka berdua chatting. Mereka
tertawa, ngobrol gak penting sampai ngobrol serius. Nyambung.
Dan
perasaan suka mulai timbul di hatinya.
Suatu
saat, saat mereka chatting, L
menulis:
“Are
you teasing me?”
Dahi
Terra berkerut. Dengan sedikit senyuman, dia balas mengetik,
“Hah?
GR deh..”
“Memangnya
lo ngerasa gue goda?” tantang Terra. Jantungnya kebat-kebit karena nekad
ngajuin pertanyaan penuh godaan seperti ini. Terra memang sangat suka godain
teman-teman cowonya. Semua yang mengenal dia, baik temen SMA, kuliah, bahkan di
komunitasnya, IndoManUtd, tau bagaimana isengnya Terra kalo udah urusan godain
cowo.
Tapi
mereka tidak pernah tau, bahwa Terra tidak akan pernah berani menggoda cowo
yang dia suka.
L,
termasuk yang tidak berani Terra goda. Tapi entah mengapa, malam itu keberanian
Terra muncul.
Terra
menunggu jawaban dari ‘lo-ngerasa-gue-goda’ tersebut.
“Iya..”
jawab L.
“Dan
aku sekarang takut… Aku takut jatuh cinta sama kamu…”
Terra
merinding membacanya, rasanya seperti jantungnya akan melompat dari tempatnya
saat itu juga.
“Kenapa
harus takut?” tantang Terra lagi.
“Karena
kamu jauh…”
Terra
tertegun di tempat, speechless. Bodohnya,
karena dia memang gak pede dan minim urusan beginian, Terra mengalihkan
pembicaraan ke hal lain.
Sejak
saat itu, hubungan mereka tidak jelas. Mesra di FB, tapi bukan pacaran. Hampir
setiap hari chatting, ngomong gak
jelas. Bukan pacar, tapi berhubungan layaknya berpacaran.
Terra
sering berdiskusi dengannya, dan cowo tersebut kerap memberikan solusi yang
menunjukkan betapa dewasanya dia. Ketika Terra sedih dan ‘curhat’ ke status, L
selalu memberikan kata-kata penyemangat, pengganti bahu yang tidak bisa
diberikannya untuk Terra bersandar. Sebaliknya, L tidak segan memberitahukan
rahasia dirinya dan mengaku hanya Terra yang tau hal tersebut. Mereka menikmati
hubungan jarak jauh tanpa status yang jelas.
Suatu hari, mereka bertemu lagi. Kali ini
menghabiskan waktu yang lebih intens. Lucunya, mereka sama sekali gak berani
ngomong secara pribadi, malu-malu gak jelas.
Tapi
Terra menikmatinya. Si bodoh itu sangat menikmati bagaimana jantungnya berdegup
kencang setiap kali dirinya di samping L atau setiap kali tatapan mereka
bertemu.
Lalu
mereka berpisah lagi. Dan status FB pertama pria itu sejak mereka bertemu untuk
kedua kalinya, begitu membuatnya kaget.
“Rasanya
nyesak, berdiri di depan seseorang dan dia tidak sadar kalo aku mencintainya.”
Terra
berani bersumpah atas dirinya sendiri, saat itu dia ingin bertanya langsung:
apa status itu buat aku?
Tapi,
tidak terjadi dan tak kan pernah terjadi. Terra kan bodoh dan penakut untuk
memperjuangkan cintanya sendiri.
Sejak
itu, komunikasi keduanya berkurang, seiring Terra konsentrasi penuh dengan
skripsi. Mereka mulai berkomunikasi lagi saat Terra lulus, bahkan L terlihat
agak genit, entah apa tujuannya.
Suatu
hari L bbm dia. “Kamu cari kerja disini aja.” Kata L, maksudnya menyuruh Terra
kerja di kota yang sama dengan L menetap. Pertanyaan tersebut kembali L ulangi
ketika mereka bertemu lagi dan nyaris berpisah. Terra menjawab tidak bisa,
karena dia tidak ingin jauh dari keluarganya.
Well,
itulah akhirnya. Dua tahun saling menunggu tanpa kejelasan, mencintai dalam
keheningan, harus berakhir karena tidak bisa menyatukan perbedaan.
Dan
ketika Terra kehilangan L, yang dia bisa lakukan hanya menangis, karena tidak
ada yang bisa disalahkan dalam hal ini. Ketakutan L dalam hubungan jarak jauh
hanyalah secuil perbedaan yang mereka sadari harus dilalui. Banyak hal yang
dari disi Terra sendiri yang harus dibenahi.
Atau
mungkin, dua tahun penuh ketidakjelasan tersebut adalah jawaban dari Semesta
bahwa Terra sesungguhnya belum siap jatuh cinta. Bahwa jatuh cinta bukan
sekedar untuk dirasakan dan dinyatakan, tapi lebih dari itu, harus
diperjuangkan. Dan karena hal yang terakhir itulah, Terra gagal.
Saat
ini, Terra memang sudah siap menerima cinta lain di hatinya. Namun, dirinya
akan tetap bersabar dan percaya bahwa Tuhan tengah mempersiapkan seseorang.
Tidak perlu tergesa, tidak harus ditentukan kapan waktunya, Tuhan sudah
tetapkan itu.
Dan
ketika dia datang, Terra akan menikmati detik demi detik jantungnya berdetak
tidak karuan. Hanya untuknya…
Cinta lain? boleh dicoba dari A-Z, pengecualian buat H dan L yang uda melukai egomu.... *halah... wkwkwkwk
BalasHapusTipe2 si Essy ini kan yang Hua Ce Lei gitu... jadi buat kamu kamu yang merasa mempunyai kriteria itu silahkan membawa CV anda semua... wkwkwkwk
BalasHapusHua Ce Lei piyeeeehhh... doi mah kaku abeeess... sayah mah sukanya misterius, pinter, tapi humoris sayangkuuu.. jadi tidak kaku :D
BalasHapus